MEDAN, SERLOKMEDAN.COM
Lingkungan I, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, dilanda kekhawatiran warga setempat karena akses ke rumah mereka terganggu setelah Gang Abadi ditutup oleh Sekolah Swasta Global Prima National Plus School.
Wartawan yang memantau lokasi pada Sabtu (02/03/2024) menemukan tembok setinggi 3-4 meter di bagian belakang gedung sekolah tersebut. Gang Abadi yang sebelumnya merupakan jalur umum, kini terhalang oleh struktur batu bata.
Romino Ismail, seorang warga, mengungkapkan kekhawatirannya.
"Ini gang umum, sebelum saya lahir udah ada gang ini. Gang ini milik Pemkot Medan. (Tembok) ini baru berdiri dalam 3 hari terakhir," kata Romino.
Sekolah Global Prima disebut melakukan penutupan setelah membeli rumah di sisi gang dari warga sekitar. Meskipun perwakilan sekolah menyatakan pembelian, tidak ada bukti yang ditunjukkan kepada warga.
Romino Ismail berharap agar tembok tersebut dibuka kembali.
"Harapannya ya tembok ini dibuka lagi, kalau bisa dibuat seperti gerbang aja seperti sedia kala, kalau mau ditutup yaa di jam-jam tertentu nggak ada masalah," ujarnya.
Gang Abadi dianggap vital bagi akses warga menuju Jalan Brigjend Katamso di bagian depan. Selain itu, gang tersebut juga digunakan oleh wali murid dan guru sekolah Global Prima sebagai jalur menuju sekolah.
Salim, seorang warga, menyoroti urgensi keberadaan Gang Abadi dalam situasi darurat, menyatakan, hanya gang ini yang bisa masuk ambulans atau mobil kebakaran.
Meski salah satu warga yang menjual tanahnya ke sekolah membantah bahwa tanah tersebut termasuk Gang Abadi, keberadaan struktur tembok ini tetap menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi sebagian besar warga.
Melansir portalswara.com, Minggu (03/03/2024), upaya untuk mendapatkan keterangan langsung dari pihak sekolah Global Prima pada saat ini belum membuahkan hasil, dengan informasi dari satpam menyatakan agar wartawan kembali pada hari Senin (04/03/2024) untuk klarifikasi lebih lanjut. (SM)