JAKARTA, SERLOKMEDAN.COM
Kinerja ekspor CPO (minyak mentah kelapa sawit) dan produk turunannya dari Indonesia terguncang meski harga CPO dunia meroket. Eropa, China, dan India menjadi pemicu penurunan ekspor komoditas unggulan Indonesia.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor CPO dan produk turunannya pada Februari 2024 hanya mencapai nilai US$ 1,20 miliar, turun 30,39% dari bulan sebelumnya. Meskipun harga CPO naik, volume ekspor turun menjadi 1,42 juta ton.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut penurunan ekspor disebabkan oleh persaingan harga dengan minyak biji bunga matahari dari Eropa. Pembukaan jalur perdagangan baru melalui Black Sea Grain Initiative memberikan pasokan minyak bunga matahari dengan harga lebih murah.
Melansir CNBC Indonesia, Sabtu (16/03/2024), selain itu, stok CPO yang masih tinggi di China dan India juga menekan permintaan ekspor Indonesia. Situasi ini menimbulkan dampak serius terhadap perekonomian Indonesia, memicu perhatian para pelaku industri. (SM)