BANGKOK, SERLOKMEDAN.COM
Thodsapol Hongtong, seorang influencer ganja berusia 31 tahun, menikmati merokok bersama teman-temannya di "Pesta Hijau" di Bangkok. Namun, kesenangan ini mungkin akan berakhir seiring rencana pemerintah Thailand untuk melarang ganja rekreasional pada akhir tahun ini.
“Di mana lagi di dunia ini kita bisa berbaring di pantai dan menikmati makanan bersama,” kata Thodsapol sambil menghirup bongnya.
Ditengarai bahwa sektor ganja yang sedang booming bisa bernilai hingga 1,2 miliar dolar AS pada tahun depan, menurut perkiraan Universitas Kamar Dagang Thailand. Meski demikian, Menteri Kesehatan Thailand, Cholnan Srikaew, memandang ganja rekreasional sebagai penyalahgunaan yang berdampak negatif pada generasi muda dan dapat memicu penyalahgunaan narkoba lainnya.
Pada tahun 2022, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang sepenuhnya mendekriminalisasi ganja, memunculkan gelombang budaya apresiasi ganja. Namun, melansir kompas.com, Senin (18/03/2024), keputusan pemerintah untuk melarang kembali ganja rekreasional menunjukkan pergeseran dalam kebijakan narkoba negara tersebut, dengan penggunaan medis tetap diizinkan. (SM)