JAKARTA, SERLOKMEDAN.COM
Kasus pembunuhan terhadap perantau asal Sukabumi berusia 20 tahun, berinisial SSA, oleh sekelompok gangster di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu dini hari, mengejutkan masyarakat. Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menekankan bahwa menciptakan keamanan bukan hanya beban polisi, melainkan juga tugas bersama Pemerintah Daerah (Pemda) dan seluruh masyarakat.
"Menciptakan keamanan dan rasa aman masyarakat itu menjadi tugas bersama. Tidak hanya dibebankan kepada kepolisian, tetapi melibatkan juga Pemerintah Daerah (Pemda) dan seluruh masyarakat," ungkap Poengky, kemarin.
Polisi, terutama jajaran Polres Metro Jakarta Timur, diharapkan untuk meningkatkan patroli di tempat-tempat rawan kejahatan. Sementara itu, masyarakat dapat berkontribusi dengan menggalakkan sistem keamanan lingkungan (siskamling). Poengky juga menekankan perlunya keterlibatan Pemda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam menyelesaikan masalah terkait keamanan lingkungan.
"Polisi hanya di hilir, kalau hulunya sudah tercemar, ya hulunya yang perlu dibenahi," tegas Poengky. Dengan kata lain, kerja sama antara polisi, masyarakat, dan Pemda harus lebih diperketat untuk menjaga keamanan wilayahnya.
Kronologi pembunuhan SSA terjadi saat ia mengendarai motor untuk mencari tukang nasi goreng di Jalan Dermaga. Sejumlah gangster tiba-tiba menyerang, membacok kaki SSA, dan melarikan diri. Meski segera dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, nyawa SSA tidak dapat tertolong karena luka kritis.
Melansir kompas.com, Sabtu (24/02/2024), rekan SSA yang turut dalam perjalanan tidak mengalami luka. Jenazah SSA telah dijemput keluarga untuk dimakamkan di Sukabumi. Polisi mendesak kolaborasi antara penegak hukum, masyarakat, dan Pemda guna memastikan keamanan wilayah tetap terjaga. (SM)
Tags
HEADLINE